PENDAHULUAN
Kelinci tergolong binatang
mamalia yang dapat hidup hampir di seluruh belahan dunia sesuai dengan ras yang
berbeda beda. Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan, kelinci
dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan
sebagai hewan percobaan. Hamper setiap Negara di dunia memiliki ternak kelinci
karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi.
Menurut sistem binomial bangsa
kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub Famili : Leporine
Genus : Lepus,
Orictolagus
Spesies : Lepus spp, Origtalagus spp
Jenis yang umum diternakkan
adalah American Chinchilla, Angora,
Belgian,
Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant,Havana ,
Himalayan, New
Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika.
Kelinci lokal yang ada
sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain
hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik
untuk produksi daging, sedangkanAngora baik
untuk bulu
Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant,
Zealand
sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain
hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik
untuk produksi daging, sedangkan
MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di asaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di asaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari
tempat kediaman, bebas gangguan asap,baubauan,suara bising dan terlindung dari
predator.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam
usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang,
penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
PENYIAPAN SARANA DAN
PERLENGKAPAN
Fungsi kandang sebagai tempat
berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat celcius sirkulasi udara lancar,
lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut
kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk.Untuk induk / kelinci
dewasa atau induk dan anak-anaknya,kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan
ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan
awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran
200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina /10 ekor jantan.
Kandang anak (kotak beranak) ukuran50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci
dibagi menjadi:
1)
Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran,
ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2)
Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman
pengumbaran.
3)
Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu
sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery
(bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang
diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah
dibersihkan.
PEMBIBITAN
Untuk syarat ternak tergantung
dari tujuan utama pemeliharaan kelincitersebut.Untuk tujuan jenis bulu maka
jenis Angora , American Chinchilla dan Rex merupakan
ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian,Californian,
Flemish Giant, Havana , Himalayan dan New Zealand
merupakan ternak yang cocok dipelihara.
1)
Pemilihan Bibit dan Calon Indukan.
Bila peternakan
bertujuan untuk daging,dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi
dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih
bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara
spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah
nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah / aktif
bergerak..
2)
Perawatan bibit dan calon induk
Perawatan bibit
menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang
perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,pengaturan dan sanitasi kandang
yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3)
Sitem Pembiakan
Untuk mendapat
keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan
dibedakan menjadi 3 kategori yaitu :
a.
In Breeding ( Silang dalam ), untuk mempertahankan dan
menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b.
Cross Breeding ( Silang Luar ), untuk mendapatkan
keturunan lebih baik / menambah sifat-sifat unggul.
c.
Pure Line Breeding ( Silang antara bibit murai ), untuk
mendapat jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4)
Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina
segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan ( betina dan jantan
). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila
pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah
pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan
hingga 2 kali perkawinan. Setelah itu pejantan dipisahkan.
5)
Proses Kelahiran
Setelah
perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada
kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah
perkawinan. Bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. 5 hari
menjelang kelahiran, indukan dipindah ke kandang beranak untuk memberi
kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran
kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup
dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6 – 10 ekor.
PEMELIHARAAN
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat
pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat
yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit
kulit.
2)
Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang
terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun suhu badan naik
dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda
pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
3)
Perawatan Ternak
Penyapihan anak
kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang
tersendiri dengan isi 2 – 3 ekor / kandang dan disediakan pakan yang cukup dan
berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang
terlalu dini pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya
dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya.
4)
Pemberian Pakan
Jenis pakan yang
diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran
meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang,
biji-bijian / pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah,
sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan
tambahan berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan
minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak
yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnyadan
pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air
minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5)
Pemeliharaan Kandang
Lantai / alas
kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari
harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi
harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang di cat
dengan kapur / ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin /
Lysol.
1) Bisul
Penyebabnya : terjadinya pengumpulan darah
kotor di bawah kulit.
Pengendalian : pembedahan dan pengeluaran
darag kotor selanjutnya di beri iodium.
2) Kudis
Penyebab : Darcoptes scabiei.
Gejala : ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian : dengan antibiotic salep.
3) Eksim
Penyebab : kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian : menggunakan salep / bedak
salicyl.
4) Penyakit Telinga
Penyebab : kutu.
Pengendalian : meneteskan minyak nabati.
5) Penyakit Kulit Kepala
Penyebab : jamur.
Gejala : timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian : dengan bubuk belerang.
6) Penyaki Mata
Penyebab : bakteri dan debu.
Gejala : mata basah dan berair terus.
Pengendalian : dengan salep mata.
7) Mastitis
Penyebab : susu yang keluar sedikit / tak
dapat keluar,
Gejala : puting mengeras dan panas bila
dipegang.
Pengendalian : dengan tidak menyapih anak
terlalu mendadak.
8) Pilek
Penyebab : virus.
Gejala : hidung berarir terus.
Pengendalian : penyemprotan antiseptic pada
hidung.
9) Radang Paru-Paru
Penyebab : bakteri pasteurella multocida.
Gejala : napas sesak, mata dan telinga
kebiruan.
Pengendalian : diberi minum Sul-O-nox.
10) Berak Darah
Penyebab : protozoa eimera.
Gejala : nafsu makan hilang, tubuh kurus,
perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian : diberi minum sulfaquinxalin
dosis 12 ml dalam 1 liter air.
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari
kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit
dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang
sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
PANEN
Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk.
Penangkaran
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang
benar agar kelinci tidak kesakitan.
PASCA PANEN
Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus,
pemberian minum tetap.
Pemotongan dapat dilakukan dengan 3 cara :
1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan
benda tumpul pada kepala dan saat koma langsung disembelih.
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan
tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik dan tidak disarankan.
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong
ternak lain.
Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang kea rah kepala dengan posisi
kelinci di gantung.
Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke
ekor kemudian jeroan seperti usus, jantungdan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu
diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi
kualitas karkas.
Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki
belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas
yang baik 49%-52%.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
- Analisis
Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kelinci
didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor induk :
1) Biaya Produksi
a.
Kandang
dan Perlengkapan Rp. 1.000.000,-
b.
Bibit
Induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c.
Pejantan
3 ekor @ Rp. 20.000, Rp. 60.000,-
d.
Pakan
-
sayur +
rumput Rp. 1.000.000,-
-
konsentrat
(pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
e. Obat Rp. 1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya produksi Rp.
9.260.000,-
2) Pendapatan
Kelahiran hidup / induk / tahun = 31 ekor
Penjualan :
a. Bibit 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp.
15.000.000,-
c. Feces / kotoran Rp. 60.000,-
d. Bulu Rp. 750.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 21.000.000,-
3) Keuntungan Rp. 12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha –B/C ratio = 2,36
GAMBARAN PELUANG
Gerakan peningkatan gizi yang
dicanangkan pemerintah terutama yang berasal dari protein hewani sampai saat
ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging kita masih banyak dipenuhi dari
import. Kelinci yang punya keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging
yang tinggi, pemeliharaan mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan ternak
ini sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi di dukung dengan permintaan
pasar dan harga daging maupun bulu yang cukup tinggi.
Dari berbagai sumber.
kalo cara merawat kelinci kelinci yang masih muda / kecil biar gak agampang sakait gimana ya gan?
BalasHapussoalnya akan rawan juga dengan kondisi sekitar