Jumat, 19 Oktober 2012

Bertanam Tebu


PENDAHULUAN

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L) adalah satu anggota familia rumput-rumputan (Graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut (dpl).
Saccharum diberikan untuk tanaman tebu oleh Carollus Linnaeus pada tahun 1753 yang dalam bahasa sansakerta disebut Karkara atau Carkara yang artinya kristal (gravel). Ketika itu Saudi Arabia mengenal tebu dari India melalui Persia ke Timur Tengah maka kata Karkara dirubah menjadi Sakkar atau Sukkar, sedangkan bangsa Yunani mengenal tebu dari Asia dengan mengambil bahasa Yunani Kuno sebagai Sakchar atau Sackharon oleh bangsa Romawi diperkenalkan menjadi Saccharum.

KLASIFIKASI ILMIAH
1. Kerajaan                  : Plantae
2. Divisio                      : Magnoliophyta
3. Kelas                       : Liliopsida
4. Ordo                        : Poales
5. Familia                     : Poaceae
6. Genus                       : Saccharum L
7. Species                    : Saccharum Arundinaceum, Saccharum Bengalense, Saccharum Edule, Saccharum Officinarum, Saccharum Procerum, Saccharum Ravennae, Saccharum Robustum, Saccharum Sinense, Saccharum Spontaneum.

Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan kepastiaanya, dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian besar para ahli yang memang berkompeten dalam hal ini, berasumsi bahwa tanaman tebu ini berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM, tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon dan Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman ini ke arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina dan India.
Dari India, tebu kemudian dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan mulai dimanfaatkan sebagai pemanis oleh bangsa China pada tahun 475 SM. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah”. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besar-besaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642, mereka menemukan keberadaan tebu yang kemudian dipelajari dan mulai diolah menjadi gula kristal. Ketika menguasai Mesir pada 710 M, tebu ditanam secara besar-besaran di tanah Mesir yang subur. Pada masa inilah, ditemukan teknologi kristalisasi, klarifikasi, dan pemurnian. Dari Mesir, gula menyebar ke Maroko dan menyeberangi Laut Mediterania ke benua Eropa, tepatnya di Spanyol (755 M) dan Sisilia (950 M).
Gula dikenal oleh orang-orang barat Eropa sebagai hasil dari Perang Salib pada abad ke-11. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan “rempah baru” yang enak ini. Gula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099. Abad-abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar-besaran perdagangan barat Eropa dengan dunia timur, termasuk di dalamnya adalah impor gula. Dari sebuah catatan perdagangan di Inggris, gula dihargai 2 Shilling/lb, nilai ini setara dengan beberapa bulan upah buruh rata-rata pada saat itu.
Mungkin karena merupakan sebuah temuan baru, gula pada saat itu telah menjadi sebuah simbol dari status sosial. Orang-orang kaya menyukai pembuatan patung-patung dari gula sebagai penghias meja-meja mereka. Bahkan ketika Henry III dari Perancis mengunjungi Venice, sebuah pesta diadakan untuk menghormatinya dengan menampilkan piring-piring, barang-barang perak, dan kain linen yang semuanya terbuat dari gula. Bahkan lebih “gila” nya lagi karena merupakan barang mahal, gula seringkali dianggap sebagai obat. Banyak petunjuk kesehatan dari abad ke-13 hingga 15 yang merekomendasikan pemberian gula kepada orang-orang cacat untuk memperkokoh kekuatan mereka.
Pada abad ke-15, pemurnian gula Eropa umumnya dilakukan di Venice. Namun Venice tidak bisa lagi melakukan monopoli ketika Vasco da Gama berlayar ke India pada tahun 1498 dan mendirikan perdagangan di sana. Meskipun demikian, penemuan orang-orang Amerika lah yang telah mengubah konsumsi gula di dunia.
Dalam salah satu perjalanan pertamanya, Columbus membawa tanaman tebu untuk ditanam di kawasan Karibia. Iklim yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman tebu menyebabkan berdirinya sebuah industri dengan cepat. Kebutuhan terhadap gula yang besar bagi Eropa menyebabkan banyak kawasan hutan di kepulauan Karibia menjadi hampir seluruhnya hilang digantikan perkebunan tebu, seperti misalnya di Barbados, Antigua dan separuh dari Tobago. Tanaman tebu dibudidayakan secara massal. Jutaan orang dikirim dari Afrika dan India untuk bekerja di penggilingan tebu. Oleh karenanya, produksi gula sangat erat kaitannya dengan perdagangan budak di dunia barat.
Secara ekonomi gula sangatlah penting sehingga seluruh kekuatan Eropa membangun atau berusaha membangun jajahan di pulau-pulau kecil Karibia dan berbagai pertempuran terjadi untuk menguasai pulau-pulau tersebut. Selanjutnya tanaman tebu dibudidayakan di berbagai perkebunan besar di kawasan-kawasan lain di dunia (India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik) untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa dan lokal.
Pada tahun 1750 terdapat 120 pabrik pemurnian gula yang beroperasi di Britania dengan hanya menghasilkan 30.000 ton per tahun. Pada tahap ini gula masih merupakan sesuatu yang mewah dan memberi keuntungan yang sangat besar sehingga gula dijuluki “emas putih”. Keadaan ini juga berlaku di negara-negara Eropa Barat lainnya.
Para pemerintah menyadari keuntungan besar yang didapat dari gula dan oleh karenanya mengenakan pajak yang tinggi. Akibatnya gula tetap merupakan sebuah barang mewah. Keadaan ini terus bertahan sampai dengan akhir abad ke-19 ketika kebanyakan pemerintahan mengurangi atau menghapus pajak dan menjadikan harga gula terjangkau untuk warga biasa.

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

JENIS – JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

PEMBUKAAN KEBUN

Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
Ukuran got standar; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
-         Lakukan seleksi bibit di luar kebun
-         Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha
-         Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
-         Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM

1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebut bibit)
jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.
WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN

  1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu
  2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan
  3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
  4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
  5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2


PEMBUMBUNAN TANAH

·        Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah
·        Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan
·        Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm


GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun – rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN

  1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
  2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 – 2 botol/1000 m² dengan cara : Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
    Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 – 10 meter juringan
  3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
  4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 – 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
  5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 – 6 tutup dicampur HORMONIK 1 – 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan.

HAMA DAN PENYAKIT

  1. Hama Penggerek Pucuk dan batang :  Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR
  2. Hama Tikus : Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu.
  3. Penyakit Fusarium Pokkahbung : Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga (1 : 4 : 5)
  4. Penyakit Dongkelan : Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal
  5. Penyakit Nanas : Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO
  6. Penyakit Blendok : Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC. NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.


RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.

TEBU KEPRASAN
  • Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
  • Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak – petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput – rumput
  • Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama

Referensi :
http://www.food-info.net
http://indonesiansugar.wordpress.com
http://www.sucrose.com

Rabu, 10 Oktober 2012

Beternak Lovebird


LOVEBIRD

Burung Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis (yunani: agape = cinta, ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang social atau berkelompok / koloni. Delapan spesies lovebird dari benua afrika, sementara Gyey-headed lovebird berasal dari madagaskar. Lovebird merupakan tipe burung yang monogamy atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama.
Lovebird jenis sayap hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara. Sehingga mereka bermasalah jika di penangkaran. Beberapa spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung. Lovebird ini dapat berumur 10 sampai 15 tahun.

Saat ini berternak burung lovebird adalah salah satu hal yang sangatlah menyenangkan. Bagaimana tidak, lovebird adalah salah satu burung yang unik, selain variasi warna bulunya yang cantik, perilakunyapun sangat enerjik dan lucu.
Berternak burung lovebird juga dapat dijadikan sebagai usaha sampingan. Kali ini akan dibahas tentang lovebird fischer atau sering dikenal dengan lovebird kacamata (klep). Kenapa lovebird fischer? karena saat ini burung tersebut banyak digemari di berbagai daerah, seperti solo, semarang, jogja dan sekitarnya. Lovebird fischer saat ini sedang populer dan harganya pun meroket tinggi. 

PERBEDAAN LOVEBIRD JANTAN DAN LOVEBIRD BETINA

Ciri-ciri lovebird jantan: Bentuk tubuh lebih ramping,cupit udang runcing,posisi kaki saat bertengger sempit
Ciri-ciri lovebird betina: Bentuk tubuh gemuk,cupit udang lebar,posisi kaki saat bertengger lebar,biasanya pada waktu musim berkembangbiak sering membawa potongan kayu atau ranting ke dalam glodok (unjal).
Perlu diketahui,dalam berternak burung lovebird sangat dibutuhkan kesabaran dan rasa sayang. Karena dengan rasa sayang tersebut akan timbul perhatian yang lebih dalam memelihara burung lovebird.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN DALAM BETERNAK BURUNG LOVEBIRD

1. Sangkar besi atau kawat. : untuk menghemat biaya kita bisa memakai sangkar dengan ukuran minimal 60cm x 50cm x 45cm untuk sepasang indukan lovebird.
2. Kotak  kayu atau glodok : kotak kayu atau glodok sangat penting,karena akan dipakai untuk bertelur dan mengerami telur.
3. Tenggeran : biasanya akan dipakai untuk bertengger dan pada musim berkembangbiak sering dipakai untuk kawin.
4. Tempat makan dan minum : bersihkan tempat makan dan minum setiap hari, kemudian ganti air untuk minum setiap hari. Hal ini untuk menjaga agar burung lovebird tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
5. Pakan dan minum : burung lovebird termasuk burung pemakan biji-bijian,tetapi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal berikan juga sayuran yang segar. Untuk pakan lovebird antara lain: Kenari seed, Millet, Kwaci, Biji sawi dan untuk sayuran seperti, kangkung. Kemudian untuk menjaga kesehatan dan agar burung tetap fit,berikan vitamin yakni dengan Vitalur,Alami,Growvit atau yang lainnya. Berikan 2x seminggu campurkan pada air minumnya.
6. Kebersihan : bersihkan kandang atau sangkar minimal seminggu sekali.

USIA KAWIN,BERTELUR DAN MENETAS

Usia burung lovebird untuk dijodohkan kurang lebih pada usia 10 bulan. Satu minggu setelah kawin burung lovebird akan bertelur dan tiap 2 hari telur akan bertambah hingga semua telur keluar (tergantung kondisi lingkungan setempat). Setelah 21-23 hari telur akan menetas dan umur 1,5 bulan anakan lovebird akan keluar dari glodok.
Setelah menetas hindari menyentuh anak lovebird, karena kondisinya masih rapuh. Induk lovebird akan memberi makan dan merawat mereka. Penyusuan pertama ini sangat penting: si ibu akan memasok anak-anaknya dengan muntahan berisi cairan bergizi yang mengandung enzim pencernaan. Jika kita mengambil seekor anak lovebird untuk disuap justru akan menyebabkan induk enggan kembali menyuapi anak-anaknya.
Ketika bayi mulai dewasa, waktu penanganan dapat ditingkatkan sampai 15 menit, tiga kali sehari. Metode ini menghasilkan anak burung yang jinak. Setelah berumur 4 minggu,
Pada sebagian anak-anak burung lovebird akan tumbuh bulu dan mulai menjelajahi kandang, meninggalkan sarang lebih lama dan berlatih terbang, mendaki, dan menjelajahi benda dan mainan di dalam kandang.
Pada usia 8 minggu. Lovebird jantan juga membantu mengajari anaknya untuk makan, makanan biasa. burung muda harus segera dipindahkan setelah mereka semua mandiri. Secara naluriah induk betina juga berusaha mendorong anak-anak burung pergi ketika mereka cukup dewasa. Oleh karena itu, mereka harus dipindahkan atau induknya akan membahayakan mereka. Istirahatkan beberapa hari bagi pasangan lovebird yang selesai menghasilkan anak. Sediakan jeda waktu untuk mengeluarkan kotak bersarang, membersihkan dan mensterilkannya dari kandang.